Size: 19 x 27 cm Content : viii+72 pages ISBN : 978-602-70665--2 Manusia dengan segala potensi yang disebutkan Roger Wolcott Sperry, ternyata BerekspresiMelalui Karya Seni Rupa. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan karya tekstil, salah satunya adalah karya seni tradisional tenun ikat dan songket. Semenjak zaman batu prasejarah nenek moyang kita sudah mengenal teknik dalam berkarya seni terutama teknik grafisnya. Melihat hasil karya dari nenek moyang kita yang sudah Sedangkansiswa hendaknya melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan bimbingan guru. Untuk meningkatkan profesionalisme, guru hendaknya dapat menulis. Menulis dalam pengertian luas, seperti menulis buku ajar, buku pengayaan, artikel, makalah, atau penelitian tindakan kelas (classroom action research). TriWahyudi, Dosen Desain dan Industri Kreatif Esa Unggul menerangkan pameran ini digelar sebagai wadah mengakomodir kreativitas mahasiswa DKV dari kelas Paralel maupun Reguler yang telah menelurkan sejumlah karya dan kreasi selama beberapa semester untuk dapat ditampilkan dan dinikmati oleh masyarakat luas. "Mahasiswa Desain itu kan fokusnya ViewKapitalisme dalam Seni SEJARAH 123 at State Islamic University Sunan Gunung Djati. Kapitalisme dalam Seni Musik: Pergeseran Nilai dan Orientasi dalam Berkarya Oleh: Reza Andika KehebatanBeethoven adalah dia mampu menggabungkan ciri khan musik classic dengan romantic di seni musik barat. Dia berhasil membuat 9 symphonies, 5 concertos for piano, 32 piano sonatas, dan 16 string quartets. Pembelajaran kali ini adalah pengenalan Tablature dalam gitar dan teknik-teknik dasar yang sangat membantu perkembangan bermain . Creativity is a keyword in education field in the future. The book entitled Kreativitas, Seni, dan Pembelajarannya Creativity, Arts, and Learning promotes a paradigm "arts education as the creativity education". This book consists of two main chapters various concepts of creativity and their implementation in art education. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free i K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA ii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A iii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Dr. Eko Sugiarto, KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA PENERBIT ............. iv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA Penulis Dr. Eko Sugiarto, Penata letak & sampul Dr. Eko Sugiarto, Editor Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, MA Diterbitkan oleh LKiS Salakan Baru No. 1 Sewon Bantul Jalan Parangtritis KM 4,4 Yogyakarta Telp. 0274 387194 Fax 0274 379430 e-mail lkis Anggota IKAPI Cetakan Pertama, 2019 Hak cipta dilindungi undang-undang pada Penulis Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan KDT Eko Sugiarto Kreativitas Seni & Pembelajarannya/Eko Sugiarto-Yogyakarta LKiS, 2019 xiv + 192 halaman; 16 x 24 cm ISBN 978-623-7177-04-3 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Ketentuan pidana pasal 72 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp lima ratus juta rupiah. v K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A P r a k a t a Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat-Nya sehingga buku “Kreativitas, Seni dan Pembelajarannya” dapat selesai disusun dengan baik. Telah lama sebenarnya buku ini ingin ditulis sebagai bentuk tanggung jawab akademik saya kepada masyarakat secara umum, serta bidang ilmu seni dan pendidikan seni secara khusus. Tanggung jawab tersebut memang tidak ringan, oleh karena itu tulisan yang sebenarnya telah dimulai sejak lama, baru selesai saat ini. Masalah yang sejak lama memantik saya adalah kerisauan akan jati diri dan masa depan seni yang masih belum menjadi kebanggaan masyarakat secara umum, padahal seni adalah ruang bagi kreativitas yang sangat dibutuhkan sebagai modal pada abad 21. Ketika orang-orang di suatu bangsa menemukan kekuatan kreatifnya, dapat berdampak besar bagi harga diri dan prestasinya secara keseluruhan. Di segi yang lain, dalam bidang pendidikan formal, mata pelajaran seni sebagai sarana menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas di samping kesadaran budaya seakan-akan belum menunjukkan posisi yang penting dan kuat, mengimbangi mata pelajaran sains yang rasionalistik. Inspirasi menulis buku kemudian semakin kuat. Berawal dari obrolan di antara saya dengan kawan-kawan dosen muda di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang, sehingga berujung pada kegelisahan kami ikhwal minimnya buku-buku referensi kreativitas, seni, dan pendidikan seni di Indonesia. Akhirnya kegelisahan itu mendorong saya untuk menulis buku ini secara serius. Tantangan terbesar dalam menulis justru pada tahap awal, ketika mulai memetakan dan memposisikan diri terhadap keberpihakan pendekatan, teori, dan konsep-konsep kreativitas, inovasi, seni dan pendidikan seni. Persoalan ini memang terkesan sepele, tetapi justru paling mendasar dan paling penting bagi saya sebagai pijakan ideologis untuk menentukan ke arah mana buku vi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A ini akan diorientasikan. Pijakan yang pertama, saya memulai pembahasan tentang dasar-dasar pemahaman terhadap kreativitas dan inovasi. Pijakan kedua, saya mencoba mengaitkan kreativitas dengan bidang yang saya selami selama ini, yaitu seni dan pendidikan seni serta implikasi pelaksanaannya. Uraian di dalam buku ini dibuat seringkas mungkin agar mudah dipahami. Secara runtut buku ini mencoba menguraikan konsep-konsep kreativitas dan inovasi; sumber-sumber kreativitas dan inovasi; posisi kreativitas, seni dan pendidikan seni; kategori-kategorinya; peran pendidikan seni dalam pengembangan kreativitas; serta implementasi dan penilaiannya. Uraian tersebut walaupun terlihat diarahkan bagi tujuan praktis, akan tetapi bembahasan di dalamnya lebih banyak bersifat teoretik, sebagai dasar bagi kebijakan praktis. Di dalam pengamatan saya khususnya pada penelitian maupun praksis pendidikan di Indonesia, isu-isu kreativitas dalam seni dan pendidikan seni sebagai sesuatu yang mendesak di abad 21, masih belum banyak diangkat dan diperjuangkan. Kehadiran buku ini di hadapan pembaca menjadi pelengkap, baik bagi penelitian, pengkajian, maupun praksis pendidikan seni. Kehadiran buku ini sekaligus juga diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3 tentang referensi kreativitas seni dan pendidikan seni, serta persoalan praksis yang banyak dikeluhkan oleh para praktisi pendidikan di sekolah. Kehadiran buku ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Kepada semua yang telah memantik dan mendorong saya untuk menulis, memberikan semangat dan sumbangan pemikiran, tiada kata yang pantas terucap selain terima kasih yang sebesar-basarnya. Khususnya kepada guru saya, Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, yang pemikiran-pemikiran ideologisnya banyak melekat dalam benak saya selama ini, saya ucapkan terimakasih, semoga kesehatan dan keberkahan menyertai Bapak dan keluarga. Demikian juga untuk seluruh rekan di Jurusan Seni Rupa FBS UNNES yang telah berbagi ilmu, penulis mengucapkan terima kasih. Proses penyusunan buku yang cukup lancar tidak lepas dari peran istri saya, Meina Febriani, yang senantiasa kritis menyunting vii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A buku ini, kebetulan sebagai pengajar di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNNES. Kepadamu kuucapkan banyak terima kasih. Akhirnya, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang berkecimpung di bidang seni dan pendidikan seni atau di bidang ilmu lain yang menggunakannya. Semoga tulisan ini juga dapat menjadi salah satu referensi bagi penggunanya yang diletakkan sebagai dasar berpijak bagi pengajaran atau penelitian, sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan di Indonesia. Amin. Salam Budaya, Salam kreatif, Semarang, Mei 2019 Penulis viii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A ix K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Kata Pengantar Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi,  Guru Besar Bidang Antropologi Seni, Universitas Negeri Semarang  Ketua Program Studi S2/S3 Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang 2011-2018  Ketua Asosiasi Tradisi Lisan ATL Jawa Tengah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebuah buku, dalam kategori akademik, merupakan rangkaian tulisan yang disusun berdasarkan pengalaman penulisnya dalam menggeluti keilmuannya. Buku yang ada di hadapan pembaca ini berisikan endapan pemikiran penulisnya, Dr. Eko Sugiarto, yang ditulis dari pengalaman mengikuti perkuliahan dan pengalaman mengajarnya selama di Universitas Negeri Semarang. Dr. Eko Sugiarto, adalah lulusan Doktor termuda yang lulus dari Program Studi S3 Pendidikan Seni, Pascsarjana, Universitas Negeri Semarang UNNES, dan yang selesai pada usia 29 tahun. Dalam masa-masa studi dan mengajarnya di UNNES, yang bersangkutan aktif mengikuti berbagai kegiatan keilmuan dalam berbagai bentuknya, antara lain penelitian, pengabdian pada masyarakat, pelatihan, workshop, seminar di berbagai perguruan tinggi, dan menulis artikel di jurnal-jurnal ilmiah. Dalam ruang lingkup bidang keilmuan seni rupa, salah satu fokus perhatiannya yaitu pada masalah kreativitas, khususnya dalam konsep dan penerapannya dalam bidang pendidikan seni. Kreativitas, memang menjadi sentral dalam pembelajaran seni, baik sebagai proses maupun tujuan pelaksanaannya. Buku ini membahas secara komprehensif konsep-konsep kreativitas seni dan implikasi operasionalnya dalam praksis pendidikan seni. Tepatnya, pendidikan seni sebagai pendidikan x K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A kreativitas. Pendidikan kreativitas tidak dapat muncul tanpa pemahaman yang baik dan mendalam tentang krativitas, fenomena-fenomena yang menunjukkan kreativitas, serta cara-cara membangun kapasitas kreatif. Kreativitas sebagai sebuah konsep pada umumnya dipahami sebagai pengelolaan mental dan intelektual yang mengejawantahkan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya, dalam bentuk gagasan, susunan, kompisisi, konsep, sistem, bentuk, gaya, atau juga produk. Dalam pandangan ini, pengembangan kreativitas harus memiliki modus vivendi dengan nilai-nilai lama, tanpa menjadi sanderanya. Pengembangan kreativitas berarti bahwa perlu dicari dan dibangkitkan budaya kreatif, mendorong untuk menghadapi masalah-masalah baru, menyesuaikan dengan kehidupan baru di masa yang akan datang dengan lebih baik. Generasi milenial saat ini mau tidak mau dihadapkan pada tantangan era disrupsi yang tak terelakkan. Untuk menghadapi dan menangani tantangan tersebut, salah satu usaha kritis yang perlu dilaksanakan adalah membangun keunggulan kompetitif yang mewujud dalam tekonologi, pengetahuan, dan keterampilan kreatif melalui suatu proses pendidikan yang dirancang secara kreatif pula. Pendidikan kreatif adalah pendidikan yang dirancang melalui cara-cara dan pola-pola tertentu, yang mampu memberi peluang kepada para pembelajarnya untuk berimaginasi, mampu mengekspresikannya secara bebas dan mandiri, serta memberi dukungan bagi pendidikan yang menyeluruh terhadap perkembangan fisik, intelektual, moral, dan spiritual. Setiap manusia mempunyai potensi kreatif. Dalam hal ini, seni menyediakan lingkungan dan praktik kepada para pembelajar terlibat secara aktif dalam pengalaman, proses, dan pengembangan kreatif. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa mengenalkan pembelajar kepada proses seni, sambil menyertakan unsur-unsur budaya miliknya ke dalam pendidikan, telah menanam benih dalam diri setiap individu suatu kesadaran krativitas dan keberanian mengambil langkah dengan imaginasi yang subur. xi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Pendidikan Seni, dalam hal ini, memiliki peranan dan posisi strategis yang memungkinkan untuk menumbuhkembangkan manusia-manusia kreatif yang memiliki kesadaran budaya dalam menghadapi masalah tersebut. Dalam konteks ini pula, pengembangan kreativitas memang tidak dapat dilepaskan dari cara-cara mengelola pembelajaran yang kreatif. Pembelajaran kreatif penyangkut persoalan guru/orang tua, materi dan sumber belajar, anak sebagai pembelajar, media, dan metode pembelajarannya. Secara sistematis, buku ini telah menjabarkan semuanya dalam kerangka teoretik yang jelas sebagai acuan operasionalnya dalam praktik pendidikan seni. Sekalipun buku-buku yang berkaitan dengan kreativitas sudah ada tersedia, namun juga tidak terlalu mudah diperoleh. Oleh karena itu, saya kira buku ini layak untuk dibaca dan dalam kapasitasnya juga dapat menjadi rujukan untuk penulisan ilmiah, menjadi bahan bacaan yang penting bagi mahasiswa dan pembaca yang berada dalam bidang pendidikan seni. Arti pentingnya bukan hanya untuk pembaca dalam bidang pendidikan seni saja, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh para pembaca dari bidang ilmu lainnya, untuk menambah, atau melihat sisi lainnya yang menarik. Semoga bermanfaat. Semarang, Mei 2019 Tjetjep Rohendi Rohidi xii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A xiii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Daftar Isi Prakata — v Kata Pengantar — ix Daftar Isi — xiii Daftar Gambar — xv BAB 1 PENDAHULUAN — 1 Masalah Umum Kreativitas — 2 Orientasi Buku — 5 Struktur Buku — 6 BAB 2 KREATIVITAS DAN INOVASI — 9 Konsep Kreativitas — 9 Konsep Inovasi — 20 BAB 3 SUMBER KREATIVITAS DAN INOVASI SENI — 29 Sumber-sumber Kreativitas dan Inovasi Internal — 30 Sumber-sumber kreativitas dan Inovasi Eksternal — 37 BAB 4 HUBUNGAN KREATIVITAS, SENI, DAN PENDIDIKAN SENI — 61 Pentingnya Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 68 Seni dan Kreativitas Implikasi dalam Pembelajaran — 71 BAB 5 KATEGORI-KATEGORI KREATIVITAS DALAM PENDIDIKAN SENI — 77 Memahami Posisi Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 77 Hierarki Kreativitas — 88 BAB 6 PERAN PENDIDIKAN SENI DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS KREATIF — 101 Konsep Pendidikan Seni — 102 Kapasitas Kreatif dalam Pendidikan seni — 111 xiv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A BAB 7 STRATEGI MENCIPTAKAN BUDAYA KREATIF DALAM PENDIDIKAN SENI DI SEKOLAH DAN KELUARGA — 119 Pembelajaran yang Kreatif — 121 Stimulasi Kreativitas dalam Pembelajaran Seni— 134 Guru yang Kreatif — 142 Model-Model Pembelajaran untuk Membangun Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 144 Contoh Kasus Pembelajaran Kreatif di Sekolah — 154 BAB 8 MENILAI KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN SENI — 161 Memahami Penilaian Kreativitas dalam Pembelajaran seni — 162 BAB 9 PENUTUP — 173 Melaksanakan Pendidikan-Kreatif di Tengah Fenomena Perubahan Kurikulum Pendidikan Seni — 174 DAFTAR PUSTAKA — 179 INDEKS — 185 BIODATA PENULIS— 191 xv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Daftar Gambar Gambar Ruang Lingkup Gagasan, Tindakan, dan Produk Kreatif — 11 Gambar Bagan Cakupan Kreativitas — 16 Gambar Posisi Kreativitas dan Inovasi — 21 Gambar Reimagined of Mona Lisa & The Scream — 25 Gambar Seni Instalasi Karya Hanafi, “Demografi dalam Bakiak” tahun 2016 di Galeri Nasional — 26 Gambar Bagan Sistemik Sumber Internal Kreativitas dan Inovasi — 31 Gambar Ilustrasi Keluarga yang Memberikan Peluang Kreatif untuk Anak — 44 Gambar Interrelasi Unsur Kebijakan Institusional, Proses Pembelajaran, dan Media/Sumber Belajar — 48 Gambar Ruang Kelas kreatif Dapat Memberikan Motivasi Eksternal bagi Kreativitas Siswa — 52 Gambar Kreativitas Masyarakat Banyuwangi dalam Banyuwangi Festival 2016 — 54 Gambar Proses Pengolahan Bahan Bambu — 58 Gambar Hubungan seni, kreativitas, dan pendidikan seni — 62 Gambar Kategori Kreativitas — 78 Gambar Lukisan Karya I Nyoman Masriadi — 80 Gambar Lukisan Karya Heri Dono — 80 Gambar Lukisan Karya Danni Febriana — 82 Gambar Lukisan Karya Arif Fiyanto — 83 Gambar Foto a dan b, Pembelajaran Kerajinan Anyaman pada Siswa SD 1 Payaman di Rumah Perajin — 87 Gambar Hirarki Kreativitas Taylor — 89 Gambar Foto a dan b, Aktivitas Bermain dan Belajar di TK Pembina Kabupaten Kudus — 90 Gambar Gambar Vista Nauva Putram 5 tahun — 91 Gambar Gambar Farhan 5 tahun — 92 xvi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Gambar Gambar Rasya Ayu Amelia 5 tahun — 92 Gambar Abstraction by Nasirun — 86 Gambar Bagan Konsep Pendidikan Seni — 104 Gambar Contoh Puzzle untuk Media Pembelajaran Pengenalan Hewan — 107 Gambar Bagan Pembelajaran Kratif dalam Pembelajaran Seni — 121 Gambar Bagan Seni sebagai Pengalaman Kreatif — 126 Gambar Interdisiplin dalam Pembelajaran — 145 Gambar Guru Sedang Membangun Orientasi Siswa dalam Pembelajaran — 155 Gambar Proses Berkarya Seni Lukis oleh Siswa — 157 Gambar Karya Siswa SMP N 3 Kudus dalam Pembelajaran Seni Rupa — 157 Gambar Karya Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa — 159 xvii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Book Order ekosugiarto ... The intercultural adaptation process is an interactive process that develops through the communication activities of individual newcomers with their new socio-cultural environment Utami, 2015. One of the manifestations of adaptation to changes in society, can be done through a process of creativity or creative ability as well as a learning process Sugiarto, 2019;Agustini, 2019. Adaptation to a new environment will be easier if there is good communication between new individuals/ newcomers and native individuals Gudykunst, 2007. ...This study aims to identify, reveal, analyze and describe adaptation of Andy Irawan Music's efforts to deal with the Covid-19 pandemic in the wedding music industry. The author uses an interdisciplinary approach, by borrowing theories and concepts from the disciplines of musicology, sociology, and economics. The object in this study is industry and adaptation, with the subject Andy Irawan Music. The research design uses an interpretive case study located in Semarang. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The results show that Andy Irawan Music could adapt during the Covid-19 pandemic. Adaptation efforts made by Andy Irawan Music include appearing with new formations, optimizing the use of social media/ digital platforms, applying virtual music, following recommended health protocols, participating in wedding showcases, and creating Andy Irawan Disciples.... Something that is created can be tangible ideas or works that can be theoretical or practical. Art is seen as a media for the development of creativity Salam, 2014;Sugiarto, 2019. Rohidi 2014 said that as a model of knowledge, visual art is a model of knowledge with art as the most important element. ...Purpose The article analyzes the illustration artworks produced by Virtual Community Hijabographic as a media to disseminate religious values. Hijabographic as one of the Muslim women's communities in Indonesia is one of the pioneer virtual communities that creates various illustration artworks aimed to perform da’wah on social media Instagram, also as a media to ingrain Islamic values. Methodology The primary method is virtual ethnography; we use it to uncover social interactions between members of the Hijabographic community that creates a natural response and a stimulus for community members to express it in the form of illustration artworks published through social media. Result The results showed that the illustration artworks by Hijabographic are medium to achieve educational goals, in this case, is religious education. Illustration artwork is not merely created to fulfill the purpose of art, but also as a tool to find the self-fulfillment of illustrators in performing da’wah proselytization, transmitting Islamic values and to foster awareness of other Muslim females to become pious individuals. Applications This research can be used by virtual communities, scholars and visual arts learners. Novelty/Originality Building on the insight that illustration artworks by virtual community Hijabographic become a new model to perform da’wah on social media. These illustration artworks influence a member's aesthetic experience and personal's understanding of strengthening Islamic Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa -159GambarGambar Karya Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa -159 Menulis Dalam Kreativitas Berkarya Seni Musik Diawali Dengan – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri236 Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 2 Berpartisipasi dalam penyelenggaraan pameran karya seni oleh seniman dan lembaga seni profesional dengan penuh perhatian. Ya Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. Ya Tidak 4 Bertanya jika ada yang kurang dimengerti. Ya Tidak 5 Menyerahkan tugas tepat waktu. Ya Tidak 6 S2 dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran seni rupa oleh seniman dan lembaga seni profesional. Ya Tidak 7 Menghormati dan menghargai teman. Ya Tidak 8 Menghormati dan menghargai guru. Ya Tidak 9 Aktif dalam kepanitiaan pameran karya seni rupa seniman dan lembaga seni profesional. Ya Tidak 10 Melaksanakan tugas sebagai panitia penyelenggara pameran karya seni oleh seniman dan lembaga seni profesional dengan penuh tanggung jawab. ya TidakSeni Budaya 237 Mempersiapkan rancangan panitia pameran seni oleh seniman atau lembaga seni profesional. Tentukan nama teman Anda yang akan bertugas sebagai panitia pameran. Berikan alasan pemilihan nama tersebut. Diskusikan susunan panitia ini dengan teman-teman lainnya. Melaporkan susunan kepanitiaan atas hasil diskusi. Membuat proposal pameran karya seni seniman atau lembaga seni profesional di sekolah. Lengkapi proposal yang Anda buat dengan rencana pameran, logo, dan poster kegiatan. Bisakah Anda menghitung biaya penyelenggaraan kegiatan pameran? Menyusun tema kegiatan pekan seni yang akan diadakan siswa pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Tema kegiatan pekan seni tidak hanya untuk pameran karya seni, tetapi untuk pertunjukan musik, tari dan teater. Pilihlah karya seni dari kumpulan seniman profesional atau lembaga seni yang dipamerkan sesuai dengan tema yang telah Anda tentukan. Tugas Uji Praktik Proyek Pameran Seni RupaRangkuman Materi Sb Seni Budaya Kelas 12Kurang 10 1,00 ≤ x ≤ 1,17 D Kurangnya kegiatan pengayaan bahan ajar untuk perencanaan, persiapan dan pelaksanaan pameran seni dilakukan dengan memperluas cakupan jenis karya yang dipamerkan, jangkauan pengunjung yang diundang dan tujuan yang ditetapkan Misalnya, jika tujuan sebuah pameran bukan sekedar apresiasi, tetapi dengan harapan agar karya yang dipamerkan dapat terjual, maka perencanaan, persiapan, dan pelaksanaannya menjadi lebih kompleks. Selain pemilihan karya yang akan dipamerkan, panitia juga berkonsultasi mengenai harga karya yang akan dijual, cara mengemas dan mengirimkan karya ke pembeli dan lain sebagainya. dapat memperoleh pengayaan berupa simulasi dalam perencanaan, persiapan dan pelaksanaan pameran. Tugas atau proyek ini dapat bersifat individu atau kelompok. Remedial juga dapat dilakukan dengan menugaskan bagian perencanaan, persiapan dan pelaksanaan tugas, seperti pembuatan proposal, pembuatan poster pameran, menggambar rencana pameran atau maket pameran. Tugas disesuaikan dengan tingkat keterampilan siswa yang sedang diperbaiki. Pengayaan remedialSeni dan Budaya 241 Mintalah siswa untuk mengkomunikasikan rencana pameran kepada orang tua mereka. Jawaban dari orang tua terkait dengan tugas siswa dan proses pembelajaran secara umum, yang dapat disarankan, dapat digunakan oleh guru sebagai bahan untuk mengevaluasi perencanaan pameran siswa dan untuk menjaga dan meningkatkan komunikasi dengan orang tua siswa meningkat. Mengundang orang tua siswa selama kegiatan pameran, manfaatkan momen ini untuk berinteraksi langsung dengan orang tua siswa, sehingga tidak hanya dalam kegiatan pembelajaran, tetapi juga dalam kegiatan sekolah pada umumnya mendapatkan dukungan yang positif. Interaksi dengan orang tua242 Buku Pelajaran Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, gotong royong, toleran, damai, santun, tanggap dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan serta berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta memposisikan diri sebagai ke posisi. Refleksi bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian , serta pengetahuan prosedural dalam bidang studi tertentu sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak dalam kaitannya dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan bertindak secara efektif dan kreatif, serta dapat menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Keterampilan inti BAB X Kritik terhadap karya seniSeni budaya 243 Penilaian karya seni berdasarkan tema, jenis, fungsi tokoh dan nilai estetikanya. Melakukan evaluasi dan kritik karya seni berdasarkan tema, jenis, fungsi, karakter dan nilai estetika dalam bentuk lisan atau tulisan. Setelah mengikuti pembelajaran kritik seni di kelas XII, siswa diharapkan mampu mengevaluasi karya seni berdasarkan tema, jenis, fungsi karakter dan nilai estetikanya dalam bentuk kritik seni. Untuk dapat memahami dan dapat melakukan kritik terhadap karya seni, mahasiswa terlebih dahulu harus memahami pengertian dan kegiatan mengapresiasi karya seni. Pemahaman tentang pengertian ini disampaikan dalam pelajaran di kelas X dan XI. Guru dapat memulai pembelajaran ini dengan mengingat kembali makna apresiasi seni secara umum, yaitu memahami kompleksitas karya seni dan peka sensitif terhadap aspek estetikanya. Selain itu, guru juga dapat mengingat makna lain dari rekognisi sebagai proses mengingat pengalaman antara seniman seniman dan ilmuwan karya, bahkan dapat diartikan sebagai kegiatan kreatif baru. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar Informasi PembelajaranKelas12_buku_guru_seni_budaya_kelas_xii_2110 Pages 251 300244 Buku Teks Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Dalam pembelajaran seni rupa di sekolah, guru menggunakan kegiatan pengenalan sebagai metode pembelajaran seni rupa. Melalui kegiatan pengenalan, siswa belajar tidak hanya memahami dan/atau mengapresiasi karya seni, tetapi juga menghargai berbagai perbedaan yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian siswa terhadap karya seni dan warisan budaya bangsa lainnya dapat ditingkatkan dengan mengajarkan apresiasi ini. Materi kritik karya seni rupa merupakan materi terakhir untuk pembelajaran seni rupa di kelas XII. Setelah pada bab sebelumnya mahasiswa difasilitasi untuk mengapresiasi karya seni rupa dua dan tiga dimensi melalui kegiatan kreatif dan pameran karya mereka, materi seni rupa pada bab terakhir pada semester kedua adalah tentang kritik karya seni. . Kritik terhadap Karya Seni Rupa Simbol dan Karya Seni Rupa Jenis Karya Seni Rupa Fungsi Karya Seni Rupa Nilai Estetika Karya Seni Rupa Penulisan Tokoh Kritik Karya Seni Rupa Bahan PetaSeni Budaya 245 Setelah mengikuti pembelajaran tentang jenis, fungsi, simbol, karakter dan nilai estetika karya seni dan kritik karya seni, mahasiswa diharapkan dapat 1. Mengidentifikasi jenis, fungsi, simbol dan estetika. Nilai karya seni dalam kritik seni. 2. Mendeskripsikan jenis, fungsi, simbol dan nilai estetika karya seni dalam kritik karya seni. 3. Membandingkan jenis, fungsi, simbol dan nilai estetika karya seni dalam kritik karya seni. 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses penulisan kritik karya seni. 5. Menuliskan kritik karya seni tentang jenis, fungsi, simbol, dan nilai estetika karya seni berdasarkan pengamatan. 6. Mengkomunikasikan kritik tertulis terhadap karya seni. Melalui pembelajaran apresiasi dan kritik seni di kelas X dan XI, siswa diharapkan memahami bahwa kritik terhadap karya seni tidak dimaknai sebagai kritik yang mendiskreditkan karya atau penciptanya. Mahasiswa memahami bahwa kritik seni pada dasarnya adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Informasi tentang kelebihan dan kekurangan digunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas suatu pekerjaan. Dengan mengajarkan kritik seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi siswa terhadap suatu karya seni, tetapi juga dijadikan standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil karya seni. A. Jenis, Fungsi, Simbol, Karakter dan Nilai Estetika Dalam Kritik Seni Tujuan Pembelajaran246 Buku Teks Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Dalam Pembelajaran Kritik Seni Rupa di Kelas XII, siswa dibimbing, dimotivasi dan difasilitasi untuk mengevaluasi jenis, fungsi, tema, karakter dan nilai estetika dalam kritik karya seni. Informasi tentang jenis, fungsi, tema dan tokoh serta nilai estetika dijabarkan dalam buku siswa. Mengupayakan pengayaan informasi siswa dengan mengoptimalkan berbagai sumber belajar. Sebuah karya seni yang dibuat atau dibuat oleh seorang seniman atau seniman visual. Dalam dunia seni rupa, seorang perupa atau perupa dianggap sebagai sosok, terutama karena karya kepeloporannya, keunikan bentuk atau gagasannya yang dikenal luas dapat menginspirasi seniman lain. Tokoh seni umumnya terdapat pada penciptaan karya seni rupa murni seperti karya seni lukis dan patung atau pada penciptaan karya seni rupa modern, dimana sebuah karya selalu disertai dengan inisial pembuat atau penciptanya. Bandingkan dengan karya seni tradisional yang umumnya bersifat kolektif dan komunal. Khusus mengenai tokoh-tokoh dari dunia seni, buku siswa menjelaskan bahwa karakter seseorang dalam dunia seni tidak lepas dari peran kritikus karya seni. Memberikan informasi kepada siswa sehingga mereka dapat menyimpulkan bahwa para kritikus inilah yang menjadikan seorang seniman atau perupa menjadi sebuah karakter dan melalui komentar kritisnya mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas. Siswa mungkin pernah mendengar atau membaca informasi tentang tokoh seni di Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, Sudjojono, GM Sidharta, Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata. Siswa juga mungkin pernah mendengar tokoh seni asing seperti Rembrandt, Vincent Van Gogh, Andy Warhol, Kandinsky dan lain sebagainya. Karakter seorang seniman bersifat internasional, regional, nasional bahkan lokal. Bertanya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tak ada seorangpun yang tak kenal dengan musik, tak dapat dipungkiri bahwa musik telah menyatu dalam kehidupan kita. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, masyarakat primitive sampai modern semua menyukai musik. Dunia tanpa musik ibarat nasi tanpa lauk. Semua orang membutuhkan musik, karena itulah musik begitu penting bagi kehidupan adalah suatu seni, dimana seni itu merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah. Sedangkan sesuatu yang indah itu dapat tercipta dengan adanya suatu apakah seni musik itu? Serta bagaimanakah hubungan estetika dan kreativitas dalam seni musik itu?Seni musik sering kita jumpai dalam kehidupan, khususnya dalam dunia pendidikan. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi terdapat pelajaran tentang seni musik. Menurut Muharam 1991 menyatakan seni atau kesenian secara umum dikenal sebagai rasa keindahan umumnya dan rasa keharuan khususnya yang melengkapi kesejahteraan hidup. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Seni diartikan sebagai kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Sedangkan dari Wikipedia Bahasa Indonesia, musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera orang. Menurut Seefeldt 1994 416 musik merupakan sesuatu yang menyenangkan, mengagumkan, baik dinikmati sendiri maupun dalam kelompok orang. Jadi, seni musik adalah suatu karya manusia yang berawal dari kesanggupan untuk menciptakan sesuatu yang mempunyai rasa keindahan yang dituangkan dalam bentuk bunyi atau alunan nada yang dapat dinikmati oleh setiap musik selalu berkaitan dengan keindahan. Ilmu yang membahas tentang keindahan disebut estetis. Mayesky 1990 menyatakan estetis berkenaan pada suatu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan haru atau kekaguman. Seni merupakan keindahan kreasi manusia. Pada seni musik keindahan dapat mencakup dalam berbagai unsure musik, misalnya keindahan dalam irama, melodi, harmoni, tempo, dinamik, dan warna nada. Estetika dalam bermusik itu tergantung dari bagaimana seseorang itu bisa berkreasi, mencipta dan mengembangkan musik itu kreativitas sangat penting dalam mengembangkan seni musik. Kreativitas menurut Campbel 1995 adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti. Sedangkan Mayesky 1990 berpendapat bahwa kreativitas sebagai suatu cara berpikir dan bertindak atau membuat sesuatu yang asli untuk individu dan orang lain. Mengapa kreativitas sangat penting dalam seni musik? Hal itu dikarenakan tanpa adanya suatu kreativitas, tak akan tercipta suatu karya seni musik yang indah. Keindahan suatu karya tergantung pada tingkat kreativitas seseorang, semakin tinggi kreativitas maka akan semakin bagus atau indah pula karya yang dihasilkan. Jadi dalam seni musik sangat diperlukan suatu kreativitas sehingga dapat tercipta suatu karya seni musik yang uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa estetika dan kreativitas sangat erat kaitannya dengan seni musik. Estetika dalam seni musik tergantung pada kreativitas seseorang dalam mengembangkan musik, dan untuk menghasilkan karya seni musik yang indah sangat diperlukan suatu kreativitas. Lihat Pendidikan Selengkapnya Kamu pernah membaca contoh creative writing? Salah satu tulisan yang pasti sangat menghibur untuk dibaca. Jenis tulisan yang bebas dari kekakuan karena panduan-panduan tertentu. Creative writing adalah teknik menulis kekinian yang lagi rame banget, Sob! Salah satu karya creative writing yang lagi menjamur adalah tulisan-tulisan di blog atau artikel-artikel populer yang mungkin sudah cukup sering kamu temui. Salah satunya adalah artikel yang sedang kamu baca itu menulis kreatif?gambar dari unsplashCreative writing atau yang kerap diterjemahkan menjadi menulis kreatif adalah teknik menulis bebas yang dilakukan tanpa ada panduan tertentu. Tulisan ini berbeda dengan jenis-jenis tulisan lain yang biasanya dibuat untuk keperluan formal dan punya panduan serta ketentuan writing merupakan teknik yang dilakukan secara bebas. Semua karyanya didasarkan pada imajinasi penulis. Nggak ada ketentuan apakah karya tersebut salah atau benar. Nggak ada ketentuan panjang atau isi dari tulisan kreatifAda banyak banget contoh creative writing. Kamu pasti pernah membaca salah satunya. Mungkin kamu juga pernah membuat salah satu karya menulis kreatif. Nggak percaya? Coba deh kamu ingat-ingat, pas zaman SD sampai SMA pernah mengerjakan tugas cerpen atau puisi, nggak?Puisi dan cerpen yang pernah kamu buat saat sekolah dulu adalah salah satu contoh creative writing. Selain puisi dan cerpen, contoh karya tulisan kreatif adalah novel, naskah film, naskah komik, opini, berita, bahkan artikel populer yang banyak kamu baca di blog-blog pribadi para khas tulisan kreatifCiri khas dari jenis tulisan ini adalah keluwesan dalam tulisannya. Nggak ada panduan atau ketentuan tertentu. Penulis bebas mengembangkan tulisan lewat imajinasinya. Boleh berupa tulisan panjang atau pendek. Bisa pula berupa tulisan fiksi maupun non-fiksi. Semua tulisan yang dibuat secara bebas dan bukan untuk keperluan ilmiah disebut sebagai tulisan writerNama keren orang di balik karya tulisan kreatif adalah creative writer. Semua orang bisa menyebut dirinya sebagai creative writer, tapi harus ada karyanya ya, Sob! Hehe…Siapakah merekaPara blogger yang mengisi blog-nya dengan tulisan-tulisan juga disebut sebagai creative writer. Mimin yang nulis artikel ini juga bisa disebut sebagai creative writer. Intinya, semua orang yang membuat karya tulisan kreatif disebut sebagai creative juga bisa menyebut dirimu sendiri sebagai seorang creative writer kalau kamu memiliki karya tulisan berjenis tulisan kreatif. Contohnya nih mungkin ada Sobat Jagoan Hosting yang kerap membuat tulisan seputar topik-topik interesting seperti game dan anime. Mimin kadang nemuin beberapa Sobat Jagoan Hosting yang menggunakan jasa layanan website dari Jagoan Hosting untuk digunakan sebagai blog ulasan anime. Keren-keren, lho!Sobat yang suka membuat ulasan seputar teknologi juga bisa disebut sebagai creative writer. Jadi, sebenarnya cakupan profesi ini sangat luas. Nggak ada batasan tertentu yang membuat seseorang nggak boleh disebut sebagai penulis tulisan yang dibutuhkan dalam creative writingCuma ada satu skill yang wajib dimiliki. Kira-kira apa, ya?Skill yang wajib dimiliki seorang creative writer adalah imajinasi! Yup, imajinasi adalah hal yang paling penting. Mereka hanya bisa menciptakan tulisan kreatif jika memiliki imajinasi yang bagus. Mereka harus mengembangkan topik-topik tertentu menjadi tulisan yang lebih nggak cuma itu, Sob! Ada satu lagi nih yang penting. Hal penting berikutnya adalah website yang mendukung! Kalau kamu benar-benar mau menggeluti dunia tulisan kreatif, kamu memerlukan website yang nggak cuma menarik tapi juga responsif. Kamu nggak perlu bingung, kamu bisa tanya-tanya dulu atau langsung liat pilihan paketnya di sini. Kapan lagi bisa bikin website bareng penyedia layanan Hosting Terbaik years of experience in providing readers with the latest insights and best practices in various fields related to Business, Technology, WordPress, Website Development and Digital Marketing. Materi Mengetahui Konsep dan Teknik Berkreasi Nada Kontemporer Kelas 12 SMA/MA – Hai adik adik yang baik segala kabar? semoga dalam hal sehat cegak tetapi, nah puas kesemaptan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengani materi yang sudah disusun terbit berbagai sumber nan relavan, Materi ini empok ambil berusul mata pelajaran Seni Budaya pemabahasan Seni Musik tentang Materi Memahami Konsep dan Teknik Berkreasi Musik Kontemporer untuk adik adik Kelas 12 SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini dapat membantu adik adik. Semangat!! Materi Memahami Konsep dan Teknik Berkarya Nada Kontemporer Kelas 12 SMA/MA A. Maksud Pembelajaran Selepas kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan boleh Menguraikan pengertian irama kontemporer Mengidentifikasi ciri karakteristik musik kontemporer Mengenali teknik bekerja musik kontemporer B. Jabaran Materi Penghormatan Musik 1 Sebelum mengulas materi adapun nada masa kini mari kita awali dengan mendengarkan cuplikan audio musik Karya Slamet Abdul Sjukur „Tetabuhan Sungut. Dimainkan oleh Mahasiswa seni music UPI tahun 1996 Link Apresiasi 1 HwvLLd7o2JYB/view?usp=sharing Setelah menyimak dan mendengarkan music tersebut, berikan tanggapan menurut pendapatmu mengenai karya music tersebut Barang apa kesanmu pasca- mendengarkan karya irama tersebut? Aspek musikal apa nan kamu temukan? Adakah alat musik yang kamu tangkap suara? Maupun semata-mata vocal saja nan ia dengar? Karya musik apakah itu ? music popular ataupun music kontemporer? Materi Memahami Konsep dan Teknik Berkreasi Musik Kontemporer Materi Mempresentasikan Konsep Berkreasi Musik Mutakhir Soal Memahami Konsep Irama Masa kini Nyatakan pendapatmu ke internal kerangka tulisan dan kerjakan pada lembartugas mandiri yang suka-suka dalam modul ini. Apresiasi Irama 2 Lebih jauh ayo kita mendengarkan audio musik Karya Bondan Prakoso & Fade 2 Black, Hayat Berawal Dari Mimpi”, rilis musim 2005 Link Pujian 2 dtKr_K939S/view?usp=sharing Sesudah menyimak dan mendengarkan music di apresiasi 2, berikan tanggapan menurut pendapatmu tentang Apa kesanmu setelah mendengarkan karya musik tersebut? Aspek musikal apa yang sira temukan? Adakah alat musik yang beliau dengar? Atau hanya vocal saja nan kamu tangkap suara? Karya musik apakah itu ? karya music popular maupun music kontemporer? Nyatakan pendapatmu ke dalam buram catatan dan bakal puas untai tugas mandiri yang ada privat modul ini. Signifikasi Musik Kontemporer Istilah Kontemporer berpangkal dari dua pengenalan cum bersamaan dan tempus waktu, kontemporer memiliki arti bersamaan maupun seabad. Musik kontemporer adalah musik mentah di Indonesia nan tidak berkaitan dengan tradisi sama sekali . Barometer dari kontemporer adalah ketidakbiasaan ataupun suatu bayangan “ kemandirian sepenuhnya”. Dieter Mack, 2001 35 . Musik mutakhir menghidangkan konsep musik yang ter-hormat sopan baru, dengan menunggangi bineka sumur bunyi sebagai sarana ekspresi yang kreatif, walaupun nada nan baru belum tentu bisa dikatakan sebagai irama kontemporer. Konsep musik mutakhir menjadi sangat personal individual, dalam karya-karya yang lahir banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan kebiasaan tradisi yang telah mapan ke n domestik wujud yang baru, tergoda aneh, nakal, justru urakan. Musik kontemporer menyajikan kejadian situasi bau kencur yang tidak terpikirkan sebelumnya, kebebasan intern melembarkan sendang bunyi, cara memainkannya, tema nan bebas, membuat seolah musik kontemporer tidak memiliki sekat, semua boleh dan semua bisa, lamun harus didasari konsep nan kuat dan tidak dasar obstulen dan dasar bintang sartan. Ciri Karakteristik Musik Masa kini Setiap karya musik memilik ciri karakteristik yang berbeda, untuk bisa membedakan karya nada kontemporer dengan karya musik lainnya , kita boleh mempelajari ciri karkteristik musik kontemporer. Hal ini pula bisa kita jadikan pedoman ketika kita akan membuat karya musik kontemporer. Musik masa kini memiliki ciri karakteristik misal berikut Eksploitasi sumber bunyi yang bukan halal digunakan kerumahtanggaan komposisi irama. Perigi bunyi bisa dari apa hanya dapat alat music ataupun benda yang menhasilkan bunyi meskipun bukan alat music Pengolahan karya musiknya bertambah bebas Pengusahaan keakuran vertikal dan komposisi pararel yang tidak terbawa . lebih netral Penggunaan konsep musik modal, tonal dan atonal dengan netral. Melayani situasi baru yang tidak formal dan n kepunyaan independensi berasal prinsip bermusik yang berlaku. Menggunakan notasi auditif dan notasi tindakan peristiwa ini disebabkan notasi balok/angka dalam musik bukan cukup untuk menuliskan notasi irama masa kini yang istimewa. Gambar 1 Contoh partitura auditif Gambar 1 Eksemplar partitura auditif dari musik karya Stockhausen Sendang Baca juga – Soal Pameran Seni Rupa Teknik Bekerja Nada Mutakhir Puas musik tradisional dan irama barat terdapat kaidah mandu yang resmi dalam takhlik komposisi maupun dalam menyajikannya. Contohnya teknik penjarian lega piano, posisi badan, teknik permainan, semua sdh terserah rasam dan tekniknya, kerjakan mencapai ketrampilan nan tangga. Berlainan dengan irama masa kini semua nan baku pada musik tradisional dan musik barat, tidak lagi di gunakan sehingga memajukan teknik berkreasi nan hijau. Dalam bekerja musik mutakhir terdapat beberapa teknik yang stereotip digunakan antara lain Teknik permainan yang unik dan bau kencur, contohnya ketika dandi bukan dipetik doang di gesek menggunakan botol. Perubahan fungsi instrument yang semula menjadi organ musik melodis digunakan sebagai alat musik ritmis. Memadukan berbagai ragam budaya, misalnya eksploitasi teknik komposisi barat namun dengan menunggangi gawai musik klonengan. Memadukan beberapa genre musik yg menjadi sesuatu yang yunior. Pengkajian organ musik listrik sampai kepada hal peristiwa yang tak terpikirkan sebelumnya. Gambar 2 Atraksi Belawan Tulangtulangan 2 Pertunjukan Belawan dalam Festival Edenkoben Gitarren Festival 2000 Mata air Gambar 3 Konser musik Rajah 3 Konser musik “Tetabuhan” Karya Djaduk Ferianto & Kua Enika. Sumber Gambar 4 Pertunjukan musik Gambar 4 Pergelaran musik Pendulum karya Steve Reich 1968 Sumber C. Ringkasan Musik kontemporer bukanlah musik asal jadi atau dasar bunyi, biarpun kerumahtanggaan musik masa kini mengusung kemerdekaan dalam berkreasi, sepertinya semua boleh dan semua boleh. Musik kontemporer mempunyai konsep yang jelas dan langgeng dan mengacu lega kekinian . Musik kontemporer berputra teknik baru n domestik menghasilkan karya musik, yang semula belum ada dan belum terpikirkan menjadi tergali dan cawis dalm musik mutakhir. D. Penugasan Mandiri optional Tugas Bakal makin memahami materi pembelajaran tentqng konsep irama kontemporer ini, Silahkan simak audio Apresiasi nada 1 dan 2 suntuk isilah sutra Apresiasi pada penugasan mandiri berikut, Jika di daerahmu tidak cak semau internet alias listrik, cak bagi kegiatan kerja mandiri alternatif dengan bertanya akan halnya segala itu music kontemporer, kepada anggota masyarakat, seniman, pemrakarsa music, nan ada di deaerahmu. a. Lembar isian Apresiasi 1 T o Pertanyaan Jawaban 1 Apa kesanmu setelah mendengarkan karya musik tersebut? 2 Aspek musikal barang apa yang anda temukan? 3 Alat musik segala nan saja yang dia dengar? 4 Karya musik apakah itu ? karya music popular atau music masa kini? 5 Setelah mendengarkan apakah sira temukan ciriciri music dalam karya music tersebut? Jelaskan b. Lembar isian Observasi 1 Kerjakan seperti model ! Nama Narasumber dan keterangan Bpk. Dodit suhendit Seniman dan pelatih studio seni Desa Segar Materi Sumbang saran 1. Musik kontemporer menurut narasumber 2. Kok irama kontemporer tidak popular 3. Biji kredit positif pada musik mutakhir 4. Keunikan dan aspek penyempuraan pada music mutakhir Hasil urun rembuk Catat jawaban narasumber di sini Inferensi Buatlah resume dengan menarik kesimpulan dari hasil urun pendapat dan memadukan dengan pendapatmu, E. Pelajaran Soal Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Makna irama kontemporer yang paling tepat yakni … a. Nada yang terbaru dan sangat digemari. b. Jenis musik yang sangat terik dipahami. c. Perpaduan heterogen genre musik. d. Musik kekinian yang mengusung renovasi. e. Perpaduan musik tradisi dan berbudaya. Trik Jawaban D 2. Tema yang sering diangkat n domestik karya irama mutakhir yakni a. Cinta b. Keayuan bendera c. Nasionalisme d. Kritik sosial e. Penangkisan Kunci Jawaban D 3. Penggunaan instrumen piano lakukan memainkan beleganjur jawa ialah salah satu teknik dalam berkarya musik kontemporer yang disebut … a. berasal puas atom etnik. b. pengusahaan idiom tali peranti barat. c. perpaduan budaya tradisi dan barat. d. teknik permainan piano nan tak formal. e. Riset teknik permaian piano. Buku Jawaban B Materi Memaklumi Konsep dan Teknik Bekerja Musik Kontemporer Materi Mempresentasikan Konsep Berkarya Nada Kontemporer Pertanyaan Mengarifi Konsep Irama Kontemporer 4. Karya musik kontemporer menunggangi notasi tindakan atau notasi auditif, situasi ini di sebabkan karena,,, a. notasi balok tidak mencukupi kebutuhan composer menggambar partitur kontemporer b. ide dan gagasan composer tak dapat dituangkan dalam notasi musik barat c. tidak memerlukan partitur karena sdh terserah konsep d. tidak bernada dan namun obstulen obstulen unik sahaja e. makin melayani tindakan tindakan kasatmata dan simbolis Kancing Jawaban A 5. Contoh teknik internal berkarya musik yang tertera privat musik kontemporer ialah… a. penggunaan peranti angklung pada lagu pop. b. teknik permainan biola dengan cara dipetik. c. teknik permainan piano dengan cara dipukul dawainya. d. dandi dibunyikan dengan cara digesek. e. penggunaan radas alat elektrik dan futuristik Taktik Jawaban D F. Penilaian Diri No Pernyataan Ya Tidak Alasan 1 Saya berlambak menjelaskan pengertian musik kontemporer. 2 Saya berlimpah mengidentifikasi karya musik masa kini. 3 Saya mampu membedakan musk kontemporer dengan varietas irama lainnya.. 4 Saya ki berjebah menjelaskan teknik berkreasi pada music kontemporer Demikianlah pengumuman yang bisa kami sampaikan, semoga dengan adanya Materi Mengerti Konsep dan Teknik Berkreasi Irama Kontemporer Kelas bawah 12 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi kerumahtanggaan belajar demi meraih prestasi yang bertambah baik. Selamat belajar!! Pencarian nan paling banyak dicari kurnia nada kontemporer barang apa itu musik masa kini sifat musik kontemporer contoh musik mutakhir ciri-ciri musik kontemporer jenis musik kontemporer perangkat musik kontemporer karakteristik musik kontemporer pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

menulis dalam kreativitas berkarya seni musik diawali dengan